Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia merupakan pemilik sumber daya nikel terbesar di dunia. Namun sayangnya, dari sisi cadangan terbukti, ketersediaan nikel RI ini, berdasarkan perkiraan para ahli dan pengusaha, bisa habis pada sembilan tahun mendatang.

Hal ini terutama ketika eksplorasi tidak dilanjutkan dan permintaan bijih nikel semakin melonjak akibat makin maraknya pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di dalam negeri.

Dewan Penasihat Asosiasi Profesi Metalurgi Indonesia (Prometindo) Arif S. Tiammar mengungkapkan bahwa terdapat dua jenis bijih nikel yang digunakan untuk diolah di smelter, yakni nikel kadar tinggi (saprolite) dan nikel kadar rendah (limonite)….Read More

Share