Harga minyak sawit kemungkinan akan menguat lebih lanjut karena hujan yang berlebihan di negara-negara produsen utama membatasi produksi, sementara permintaan meningkat untuk penggunaannya dalam makanan dan bahan bakar nabati, kata pejabat industri.

Harga minyak sawit telah naik sekitar seperlima bulan ini tetapi masih diperdagangkan jauh di bawah level tertinggi sepanjang masa pada Maret. Lonjakan harga diperkirakan akan menambah beban konsumen yang sudah terkena inflasi yang dipicu oleh perang Rusia-Ukraina, tetapi ekspor yang lebih tinggi dan produksi yang lebih rendah akan membantu produsen minyak sawit utama Indonesia dan Malaysia menurunkan persediaan.

Para pedagang mengatakan pengiriman minyak sawit mentah (Crude Palm OIl/CPO) November ke India, importir terbesar dunia, ditawarkan dengan harga 976 dolar AS per ton termasuk biaya, asuransi dan pengiriman…Read More

Share