Negara-negara anggota OPEC+ hari Minggu (16/10) saling memberikan dukungan untuk mengurangi produksi minyak dalam jumlah besar – yang disepakati bulan ini – setelah Gedung Putih meningkatkan perang kata-kata terhadap Arab Saudi, dengan mengklaim bahwa negara kerajaan itu telah mendorong sebagian negara OPEC lainnya agar menyetujui langkah pengurangan itu.

Irak, eksportir terbesar kedua OPEC, mengatakan keputusan itu didasarkan pada indikator ekonomi dan diambil dengan suara bulat.

Dalam sebuah pernyataan, pemasar minyak pemerintah Irak SOMO menyatakan, “Ada konsensus bulat diantara negara-negara OPEC+ bahwa pendekatan terbaik untuk mengatasi kondisi pasar minyak dalam periode ketidakpastian dan ketidakjelasan saat ini adalah dengan melakukan pendekatan lebih dahulu (pre-emptive approach) yang mendukung stabilitas pasar dan memberikan panduan yang dibutuhkan di masa depan.”…Read More

Share