Langkah sejumlah bank di Tanah Air menyalurkan pembiayaan alias kredit ke sektor industri pertambangan dinilai hal yang wajar. Tak terkecuali langkah bisnis yang ditempuh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dalam menyalurkan kreditnya ke sektor pertambangan batu bara.  Mamit Setiawan berpendapat, tidak ada yang salah ketika BNI memberikan fasilitas kredit kepada korporasi yang bergerak di bisnis pertambangan batu bara. Hal ini, selama skema bisnis yang dijalankan BNI telah benar dan mengikuti regulasi yang berlaku di industri perbankan.

Namun, mengutip Reuters Selasa (17/5/2022), kalau soal industri minyak, pemerintah Irak memberikan garis batas untuk China. Pemerintah khawatir dominasi China di industri minyak dapat membuat Irak kurang menarik bagi investasi dari tempat lain. “Tidak masalah jika BNI sudah menjalankan fungsinya sesuai SOP ketika memberikan pinjaman kepada sebuah perusahaan,” kata Mamit dalam keterangannya, Rabu(11/5). 

Mamit menambahkan, sampai hari ini, batu bara masih menjadi kekayaan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia, bahkan dunia. Karena itu, menurut Mamit, seharusnya Indonesia mampu mengoptimalkan kekayaan alam yang dimilikinya, dan terus berupaya mempersiapkan zero emisi pada tahun 2060…..Read More

Share