Indonesia saat ini masih mengandalkan batu bara sebagai sumber energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Untuk jangka panjang, beberapa pemimpin di dunia tidak terkecuali Indonesia sepakat untuk memangkas emisi rumah kaca (ERK). Salah satunya dengan mengurangi konsumsi komoditas emas hitam ini. Lantas sebagai salah satu negara penghasil batu bara terbesar dunia, seberapa siap jika Indonesia harus kehilangan pasar batu bara global?

Ketua Indonesian Mining and Energy Forum (IMEF), Singgih Widagdo menilai bahwa importir terbesar batu bara RI saat ini adalah China dan India. Komitmen China jelas akan memperbesar kebutuhan batu bara sampai 4,3 miliar di 2025/2026, demikian juga dengan India hingga 1,08 miliar.

Ke dua negara ini sebenarnya memiliki cadangan batu bara yang jauh lebih besar daripada Indonesia dan memiliki komitmen untuk meningkatkan produksi batu bara yang sangat kuat. Meski begitu, kedua negara tersebut juga memiliki komitmen kuat terhadap upaya pemangkasan emisi karbon (carbon emission)….Read More

Share