Kenaikan harga minyak dunia diharapkan dapat mendongkrak produksi migas nasional lantaran keekonomian proyek menjadi menarik. Apalagi adanya perbaikan ekonomi pasca menurunnya pandemic Covid 19 di berbagai negara yang menjadikan kebutuhan energi terus meningkat. Namun memanfaatkan momentum harga tidaklah cukup, tetap harus ada dorongan dari pemerintah berupa insentif maupun perbaikan regulasi.

Widyawan Prawira Atmaja, Praktisi Migas senior mengungkapkan bahwa eksplorasi perlu dilakukan untuk mendongkrak produksi. Ditambah lagi, jika pemerintah melalui kontraktor migas bisa menemukan dua sampai tiga blok migas lain seperti Blok Cepu dengan produksi yang cukup tinggi. “Kenaikan harga ini bisa menjadi momentum meningkatkan produksi. Tetapi untuk jangka panjang PR kita masih banyak untuk menarik investasi masuk ke Indonesia,” kata Widyawan, Rabu (19/4) di Jakarta.

Widyawan mengatakan, situasi kenaikan harga minyak memang tidak serta merta membuat investor tertarik untuk berinvestasi atau melakukan kegiatan eksplorasi. Hal tersebut dikarenakan kenaikan itu salah satunya disebabkan oleh ketidakpastian kondisi geopolitik saat ini. Namun demikian, Indonesia harus tetap mengoptimalkan daya tarik investasi migas pada tahun-tahun ke depan. “Investasi migas ini adalah investasi jangka panjang, jadi investor harus memiliki keyakinan dalam melaksanakan kegiatan usahanya, untuk itulah UU Migas menjadi solusi untuk menarik investasi migas ke Indonesia,” ujar dia….Read More

Share