Bisnis minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia masih sangat prospektif. Alasannya, masih banyak cekungan-cekungan migas yang belum eksplorasi dan ekploitasi.  Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, Indonesia masih memilik peluang besar dalam bisnis migas. Karena mempunyai banyak cekungan baik offshores maupun onshores seluas lebih dari 460 ribu kilometer persegi. Ada 128 cekungan yang dimiliki Indonesia, tapi yang berproduksi baru mencapai 20 cekungan.

“Ini bisa memberikan gambaran masih ada peluang di migas Indonesia dari barat sampai timur berupa offshores dan onshores,” kata Julius dikutip dari Antara, Rabu (13/4/2022).  Per 31 Maret 2022, SKK Migas mencatat ada 172 contract area, 95 production contract area, dan 77 exploration contract area, termasuk dua wilayah kerja menunggu kebijakan pemerintah dan 26 wilayah kerja dalam proses terminasi. Julius mengungkapkan saat ini ada cekungan yang sudah dilakukan pengeboran dan telah ditemukan hidrokarbon, tetapi belum dikomersialkan. Hal ini menantang karena ada istilah undeveloped discovery yang harus dikerjasamakan dari para investor dan pemerintah.

Potensi cekungan migas yang banyak itu belum detail karena masih memerlukan studi, seismik, dan penelitian lainnya….Read More

Share