Kementerian Perdagangan resmi mencabut kebijakan domestic market obligation (DMO) minyak sawit dan menggantinya dengan menaikkan tarif ekspor sawit. Cara itu dinilai mampu mendorong para eksportir untuk memprioritaskan pemasokan dalam negeri ketimbang harus mengekspor dengan biaya tinggi. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki), Eddy Martono, mengatakan, sejauh ini, Gapki belum mendapatkan rincian kenaikan tarif ekspor tersebut.”Jadi Gapki tunggu berapa (detail) kenaikannya,” kata Eddy kepada Republika.co.id, Kamis (17/3/2022).

Kendati demikian, ia mengatakan, seharusnya kebijakan baru tersebut tetap bisa meminimalisasi potensi kelangkaan minyak goreng di pasar saat ini. Namun, ia menilai, pengawasan di tingkat hilir tetap harus diperkuat agar pasokan minyak goreng tidak bocor….Read More

Share