Hilirisasi industri pertambangan menjadi sebuah keniscayaan agar Indonesia memiliki nilai tambah di sektor pertambangan. Karena sejauh ini ekspor tambang yang dilakukan oleh Indonesia, baik tambang nikel, emas ataupun tembaga semuanya dalam kondisi mentah.

“Simpelnya, di sini nikel mentah dijual misal lima rupiah, diolah di sana hingga menjadi barang jadi atau setengah jadi. Kemudian kita impor lagi, harganya itu bisa sampai 100 rupiah, padahal resource-nya dari kita, kita hanya hanya dapat lima ruliah saja. Makanya kita investasi membuat pemurnian, smelter, agar hasil tambang bisa menjadi bahan setengah jadi. Sehingga, ada nilai tambah dan kita tidak tergantung pada luar negeri,” ungkap Direktur MIND ID Dany Amrul di Surabaya, Minggu (26/6/2022).

Untuk itulah, MIND ID sebagai holding pertambangan berupaya merampungkan proyek pembangunan smelter yang berlokasi di Gresik di tahun 2023. “Kemajuan fisik sekarang sudah mencapai 32,5 persen dengan biaya yang sudah terserap US$990 juta atau sekitar…..Read More

Share