Jakarta (ANTARA) – Analis Kebijakan Energi International Institute of Sustainable Development (IISD) Anissa Suharsono menyampaikan bahwa penyusunan kebijakan transisi energi batu bara perlu melibatkan masyarakat.
“Mendapatkan pendanaan untuk proyek infrastruktur energi itu lebih mudah, karena ada prospek keuntungan investasi, tetapi berbeda kasusnya mendapatkan pendanaan untuk masyarakat yang terdampak transisi batubara, karena proyek sosial seperti ini, keuntungannya tidak bisa dihitung dengan cara yang sama proyek infrastruktur,” kata Anissa pada diskusi dalam jaringan yang diikuti di Jakarta, Senin.
IISD menyelenggarakan diskusi peluncuran ikhtisar kebijakan pendanaan transisi energi berkelanjutan atau Just Energy Transition Partnership (JETP), yakni mekanisme pembiayaan yang mendudung transisi energi negara berkembang yang selama ini memiliki ketergantungan tinggi terhadap batu bara dan bahan bakar fosil menuju emisi rendah karbon….Read More