Bisnis.com, JAKARTA — Industri penyerap batu bara diramal berhadapan dengan peningkatan ongkos produksi menyusul adanya potensi berkurangnya persediaan emas hitam itu karena terkendala faktor cuaca. Menurut Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal, perubahan musim dari kemarau ke hujan di pengujung tahun berpotensi meningkatkan harga batu bara karena produksi yang diramal terganggu oleh kondisi tersebut. “Penurunan produksi ini akan meningkatkan harga batu bara. Artinya, ini akan meningkatkan ongkos produksi bagi industri yang menyerap batu bara sebagai bahan baku energi, terutama semen,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/10/2022).

Kondisi tersebut, lanjutnya, juga bisa berdampak terhadap profitabilitas dan arus kas perusahaan karena didorong oleh faktor lain seperti inflasi yang dinilai mampu menahan laju permintaan….Read More

Share