Nikel kadar tinggi dan nikel kadar rendah memiliki fungsi yang berbeda. Di Indonesia, nikel kadar tinggi atau saprolite lebih mudah dijual karena smelter untuk mengolah nikel tersebut sudah tersedia. Sedangkan nikel kadar rendah atau limonite masih jarang terserap.
Tak heran jika potensi saprolite terus berkurang di Indonesia, hanya sekitar 930 juta ton, seperempat dari limonite yang mencapai 3,6 miliar ton. Lalu apa manfaat kedua jenis kadar nikel tersebut?
Menurut Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Syarif Faisal Alkadrie, bijih nikel laterit dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu saprolite yang merupakan bijih nikel dengan kandungan besi (Fe) yang rendah dan kadar nikel yang lebih tinggi, termasuk elemen lainnya seperti magnesia (MgO), dan kalsium (CaO).
“Sementara untuk limonite memiliki karakteristik sebaliknya dari saprolite. Bijih saprolite biasanya memiliki kadar nikel 1,5%-3% sementara untuk bijih limonite memiliki kadar nikel 0,8%-1,5%,” katanya.
Faisal melanjutkan, saprolite banyak diolah melalui sistem Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang nantinya menghasilkan produk berupa Nickel Pig Iron (NPI), Feronikel (FeNi), atau Nickel Matte. “Di Antam sendiri, bijih saprolite digunakan untuk kebutuhan feeding (umpan) ke pabrik feronikel di Pomalaa serta penjualan ke pasar domestik,” tambah Faisal….Read More
