Harga minyak mentah dunia sejak awal tahun memang terus menanjak, terutama ketika adanya serangan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Pada Selasa (27/4/2022) pukul 07:26 WIB, harga minyak jenis Brent terpantau masih tinggi di atas US$ 100 per barel. Tepatnya berada di US$ 106,07 per barel, naik 1,03% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 102,57/barel, bertambah 0,86%.
Bahkan, pada 8 Maret 2022, harga minyak Brent sempat menyentuh US$127,98 per barel. Harga ini terus menanjak dari awal tahun yang masih berada di kisaran US$70 per barel. Lonjakan harga ini tentunya akan menguntungkan para produsen migas, termasuk di Tanah Air. Namun sayangnya, lonjakan harga migas ini tak diikuti dengan lonjakan produksi migas di dalam negeri. Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi terangkut (lifting) migas RI pada kuartal I 2022 rata-rata mencapai 611,7 ribu barel per hari (bph), lebih rendah dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar 703 ribu bph….Read More
